Rabu, 27 April 2011

Terbanglah Dengan Dua Sayap


Pagi itu saya duduk di depan jendela dan memandang ke luar. Saya melihat beberapa burung pipit kecil bermain dan mencengkrama di atas kabel-kabel telepon di depan rumah saya. Burung adalah salah satu hewan yang luar biasa yang memiliki kemampuan terbang. Seandainya saya punya sayap seperti burung-burung itu, saya pasti bisa ke tempat-tempat yang saya inginkan. Pikiran itu kadang muncul dalam benak saya. Saat itu Tuhan seperti berbicara dan memberikan pengertian pada saya tentang suatu pencapaian. Dua sayap yang tepat dan sehat akan membuat burung-burung terbang dengan baik. Begitu pula kita, ketika kita hendak mencapai sesuatu atau terbang, kita harus memiliki dua sayap yang sehat.
Sayap yang pertama adalah karunia, karisma, talenta (kemampuan), dan kuasa rohani. Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah secara sempurna dan segambar dengan Dia (kejadian 1:26-28), Tuhan juga mengaruniakan banyak hal pada manusia. Dalam perjanjian lama ada banyak rasul dan nabi yang memiliki kemampuan dan karunia yang luar biasa, sehingga mereka bisa membuat perkara yang mustahil untuk dikerjakan oleh orang-orang lainnya. Musa adalah salah satu nabi yang dipilih oleh Allah untuk melakukan perkara yang besar bagi bangsa Israel. Selain musa Tuhan juga memilih dan mengutus beberapa orang yang Dia percaya mampu menjadi rekan kerjaNya. Karunia adalah sesuatu yang datang dari Allah. Allah memiliki kehendak bebas untuk menganugrahi seseorang dengan karunia-karunia yang Ia anggap tepat. Setiap orang memiliki karunia, talenta dan kemampuan rohani yang berbeda-beda. Tuhan juga memberikan karisma pada orang-orang yang tepat. Karisma adalah karunia Roh kudus yang luar biasa yang diberikan pada orang-orang beriman supaya melayani umat. Karisma yang dimiliki seseorang mampu membuat orang tersebut menarik banyak jiwa. Selain karunia dan karisma, Tuhan juga memberikan talenta-talenta atau kemampuan pada manusia untuk melakukan banyak hal di muka bumi ini. Talenta yang Tuhan berikan pada kita haruslah kita asah dan kembangkan, karena dengan mengembangkan kemampuan yang ada tersebut kita sedang menghargai karya Tuhan dan memulyakan namaNya.
Sayap kedua adalah karakter. Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekert yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter juga biasa disebut dengan tabiat atau watak seseorang. Dalam Alkitab kita mengenal buah-buah roh yang ada dalam Galatia 5:22. Buah-buah roh tersebut berbicara masalah karakter yang diharapkan dimiliki oleh seseorang yang memberi diri untuk menjadi “tawanan” Roh kudus. Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, buah-buah roh di atas adalah salah satu contoh betapa pentingnya karakter yang baik dalam hidup manusia.
Dalam perjanjian lama terdapat tokoh-tokoh atau nabi-nabi yang memiliki karakter-karakter yang bermacam-macam. Musa memiliki karakter yang lembut hatinya (Bilangan 12:3). Namun suatu kali musa pernah marah karena orang-orang Israel tidak bersyukur. Sekalipun Tuhan menyebut Musa orang yang lembut hati, Musa juga bisa marah dan tidak sabar. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki karakter yang baik dan buruk. Sangatlah penting bagi setiap kita untuk belajar tentang karakter manusia. Karena dengan belajar kita bisa memaksimalkan karakter baik kita dan kita bisa meminimalis karakter kita yang masih buruk.
Saya sangat mengucap syukur pada Tuhan ketika saya dapat memahami kemampuan dan karunia yang saya miliki. Suatu hari dalam perenungan saya Tuhan berbicara tentang apa yang saya miliki. Sungguh saya sangat kagum dengan apa yang Ia katakan. Dia memberikan anugrah kehidupan, talenta dan karunia-karunia. Saya tidak pernah menyangka kalau saya sudah dapat melakukan beberapa hal. Saya sadari apa yang saya terima itu datangnya dari Allah yang Maha pemurah. Karena kasihNya pada saya makan Ia memberikan banyak karunia dan talenta. Namun, karunia dan talenta saya itu tidak dapat membawa saya terbang tinggi, jika saya tidak mengasah karakter yang ada dalam diri saya.
Saya bukanlah orang yang sabar dan mudah tunduk pada otoritas. Sering sekali saya mudah marah dan tidak merasa puas diri, hingga yang keluar dari mulut saya adalah sesuatu yang negatif dan tidak membangun. Saya juga kadang malas untuk taat dan tunduk. Namun, ketika saya belajar tentang karakter saya mulai berpikir dan mulai komitmen untuk hidup dengan karakter yang lebih baik. Tuhan berbicara melalui film Evan Almighty. Ketika seseorang meminta kesabaran maka Tuhan tidak akan memberikan sabar pada dirinya, namun Tuhan memberikan kesempatan pada manusia untuk sabar. Karakter manusia tidak akan pernah sempurna, namun manusia memiliki kesempatan untuk terus memperbaiki karakternya sehingga menjadi serupa dengan Kristus. Karakter. Karakter manusia butuh diuji oleh waktu, situasi dan kondisi orang-orang di sekitarnya.
Tuhan mengajarkan pada saya mengenai kedua sayap tersebut. Saya juga banyak belajar dari orang-orang yang memiliki karunia yang luar biasa namun hatinya lembut dan rendah hati. Orang-orang yang berkarisma dan karakternya baik pasti dipercaya untuk menjadi pemimpin dan dia juga layak untuk menjadi teladan. Seekor burung tidak akan terbang dengan sempurna jika salah satu sayapnya cacat atau sakit. Kita manusia tidak akan terbang tinggi jika kita tidak memahami karunia, karisma, talenta, perkara rohani (Rohani) dan karakter dengan baik.
Mari terbang dengan dua sayap yang ada dalam diri kita, dan memaksimalkan setiap potensi diri kita untuk pelebaran kerajaan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar