Senin, 12 Januari 2015

Sastra lama dan baru

A. Perbedaan Sastra lama dan Sastra Baru
Sastra adalah sebuah karangan yang lebih mengutamakan keindahan kata-kata dan kepadatan makna. Ciri-ciri karangan sastra adalah (1) Bahasanya terpelihara dengan baik, (2) Isinya menggambarkan tentang kebenaran dalam kehidupan manusia, (3) Cara penyajiannya sangat menarik hingga terkesan di hati para pembaca. Seseorang yang pandai dalam bidang sastra dan ba nyak menciptakan karangan sastra disebut sastrawan. Macam-macam sastrawan pun banyak. Seorang sastrawan yang ba nyak menghasilkan karangan puisi disebut penyair. Seorang sastrawan yang banyak menghasilkan karangan dalam bentuk cerpen disebut cerpenis. Begitu juga sastrawan yang bany ak menghasilkan karangan novel disebut novelis.
Pada perkembangannya, sastra Indonesia terbagi menjadi beberapa periode. Secara umum, sastra Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sastra Indonesia lama dan modern. Sastra Indonesia lama atau klasik adalah karya sastra yang berkembang sebelum ada pengaruh dari kebudayaan luar, khususnya kebudayaan Barat. Sastra lama diperkirakan lahir pada tahun 1500 sampai abad XIX. Adapun sastra Indonesia baru atau modern adalah karya sastra yang berkembang setelah adanya pengaruh kebudayaan Barat pada awal abad XX.
Pebandingan Karya Sastra Lama Klasik dan Modern:
Sastra Lama
a. Puisi berbentuk terikat dan kaku
b. Prosa lama statis (sesuai dengan keadaan masyarakat lama yang mengalami perubahan lambat)
c. Istana sentris (cerita berkisah tentang kerajaan atau keluarga raja)
d. Prosa hampir seluruhnya berbentuk hikayat atau dongeng. Pembaca dibawa ke alam khayal.
e. Dipengaruhi oleh kesusastraan Hindu dan Arab
f. Pengarangtiya tidak diketahui (anonim)
Sastra Modern
a. Puisi bersifat bebas, baik bentuk maupun isinya
b. Prosa baru dinamis (selalu berubah dengan perkembangan masyarakat)
c. Masyarakat sentris (mengambil bahan dan kehidupan sehari-hari)
d. Karya sastra (puisi, novel, cerpen, drama) berdasarkan dunia nyata.
e. Dipengaruhi oleh kesusastraan Barat
f. Pengarangnya diketahui dengan jelas




B. Bentuk-bentuk Karya Sastra lama dan Sastra Baru
Karya sastra dibagi menjadi 3 bentuk
1. Prosa:karya sastra yang berbentuk paragraf atau cerita
    ciri-cirinya adalah: berparagraf, memiliki unsur intriksik dan ekstrinsik
    contoh: Dongeng, cerpen, novel,cerbung, roman
2. Puisi:karya sastra yang berbentuk bait
    ciri-cirinya adalah: berbait, memiliki diksi (pilihan kata), memiliki pencitraan dan gaya bahasa
    contoh: pantun, seloka, puisi bebas, bidal, karmina
3. Drama: Karya sastra yang berbentuk

C. Pengertian dan Macam-macam Dongeng
1. Definisi Dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian- kejadian aneh di jaman dahulu. Dongeng berfungsi menyampaikan ajaran moral dan juga menghibur.
Dongeng termasuk cerita tradisional. Cerita tradisional adalah cerita yang
disampaikan secara turun temurun. Suatu cerita tradisional dapat disebarkan secara luas
ke berbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.

2. Pelaku atau Tokoh Dongeng
a) Dewa dan dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pangeran dan putri,
ahli nujum;
b) peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster, naga;
c) binatang, misalnya ikan ajaib dan kancil;
d) kastil, hutan yang memikat, negeri ajaib;
e) benda ajaib, misalnya lampu ajaib, cincin, permadani, dan cermin.




3. Tema Dongeng
Biasanya, suatu dongeng mempunyai tema seperti ini:
• Moral tentang kebaikan yang selalu menang melawan kejahatan.
• Kejadian yang terjadi di masa lampau, di suatu tempat yang jauh sekali
• Tugas yang tak mungkin dilaksanakan.
• Mantra ajaib, misalnya mantra untuk mengubah orang menjadi binatang.
• Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta.
• Pertolongan yang diberikan kepada orang baik oleh makhluk dengan kekuatan
ajaib.
• keberhasilan anak ketiga atau anak bungsu ketika sang kakak gagal.
• Kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak bungsu.
• Kecemburuan saudara kandung yang lebih tua.
• Kejahatan ibu tiri.

4. Kalimat Pembuka Dongeng
Contoh kalimat pembuka:
• Syah dan pada zaman dahulu kala, di negeri antah berantah
• Kata sahibul hikayat
• Pada zaman dahulu kala
• Pada masa silam
• Beribu-ribu tahun yang lalu
• Di suatu negeri yang jauh

5. Struktur Dongeng
1) Pendahuluan
Pernyataan umum, kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
2) Kejadian atau peristiwa dalam dongeng
Kejadian-kejadian yang disusun secara kronologis.
3) Penutup
Suatu pernyataan umum.
Kalimat yang sering digunakan, misalnya Mereka hidup bahagia selamanya.
Komentar umum tentang kebaikan yang dapat menaklukan kejahatan atau pesan
moral lainnya.
6. Macam-macam dongeng :
1) Mite : dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan. Misalnya : Dongeng Nyai Roro Kidul, Cerita Buaya Jadi-jadian dsb.
2) Legenda : dongeng mengenai asal mula suatu tempat atau mengenai keajaiban alam. Misalnya : Asal mula kota Surabaya, asal mula Gunung Tangkuban Perahu dsb.
3) Fabel : dongeng tentang binatang yang bertingkahlaku seperti manusia. Misalnya : Dongeng Si Kancil dsb.
4) Jenaka : dongeng yang menceritakan orang-orang pandir, malang nasibnya yang pengungkapannya menimbulkan suasana humor. Misalnya : Cerita Pak Pandir, Joko Bodo dsb.
2. Sage : cerita tentang orang yang pernah hidup dan berkelana dengan kejadian-kejadian sejarah yang diberi unsur khayalan dengan tujuan mengagungkan. Misalnya : Calon Arang, Ciung Wanara dsb.
3. Cerita Sejarah : cerita yang menurut kejadian dalam sejarah tetapi ditambah dengan unsur khayal. Misalnya : Sejarah Melayu, Hikayat Raja-raja Pasai dsb.
4. Cerita Pelipur Lara : cerita yang dipakai untuk menghibur. Misalnya : Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Si Miskin dsb.
5. Cerita Berbingkai : sebuah cerita yang di dalam cerita itu terdapat cerita lagi. misalnya : Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bakhtiar dsb.
6. Epos (Wiracarita) : cerita kepahlawanan bangsa yang hidup terus-menerus di tengah-tengah bangsa dan masyarakat. Ada dua :
1. Epos Otentik : cerita kepahlawanan yang merupakan cerminan bangsa. Misalnya : Mahabarata dan Ramayana.
2. Epos Imitasi : cerita kepahlawanan yang merupakan khayalan seseorang. Misalnya : Illias dan Odyssea karya Homerus.
7. Kitab : cerita yang berisi hukum, aturan adat dan agama. Misalnya : Tajus

7. Ciri-Ciri Lain Dongeng
• Menggunakan alur sederhana.
• Cerita singkat dan bergerak cepat.
• Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.
• Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
• Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita.
• Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung

8. Cara Mengawali Menceritakan Dongeng
• Salah satu dongeng favorit saya adalah …
• Saya akan menceritakabn dongeng yang sangat saya sukai …
• Dongeng yang terkenal dari daerah saya (kita) adalah ...
• Dongeng yang saya ingat saat saya masih kecil adalah ...
• Dongeng yang sering diceritakan ibu saya adalah ...
Selain itu, kita dapat membuat sendiri awalan menarik lainnya.

Tuhan Menciptakan Sastra dengan Tujuan Baik
Ciptakanlah karya-karya yang Memulyakan Tuhan